
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh menyampaikan kritik tajam terhadap
penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda berbagai wilayah di
Sumatra. (Foto: Ist./Fokusnusa.com)
JAKARTA-FokusNusa.com
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh menyampaikan kritik tajam terhadap penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda berbagai wilayah di Sumatra. Dalam rapat bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Senayan, Kamis (4/12/2025), dia menilai pemerintah perlu menunjukkan keseriusan lebih besar mengingat besarnya jumlah korban jiwa yang terus bertambah.
Rahmat menegaskan bahwa sejumlah pernyataan pejabat kementerian mengenai penyebab banjir dinilai tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang tengah berduka.
“Jangan sampai pejabat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hati masyarakat,” ucap Rahmat.
Dia menyatakan bahwa ratusan korban meninggal dan hilang bukanlah situasi biasa sehingga diperlukan tanggung jawab penuh dari pejabat yang diberi mandat mengelola sektor lingkungan dan kehutanan.
Rahmat kemudian menyinggung etika jabatan di negara lain, salah satunya kasus dua menteri di Filipina yang mundur setelah merasa gagal menangani banjir.
“Saya membaca berita tanggal 18 November tentang kabinet Presiden Marcos di Filipina. Mereka mengalami banjir; dua menterinya mundur secara gentleman karena merasa tidak mampu mengatasi situasi itu,” jelasnya.
Menurut Rahmat, langkah mundur bukan tindakan berlebihan jika seorang pejabat merasa tidak mampu menangani krisis yang berdampak langsung pada keselamatan masyarakat.
“Kalau ada menteri yang merasa tidak sanggup lalu mundur, itu bukan hal yang salah. Justru itu bentuk tanggung jawab,” tegasnya.
Pernyataan Rahmat disampaikan sebagai evaluasi terhadap tanggung jawab kementerian terkait di tengah bencana besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. (000/003)

