Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Jalani Akreditasi Internasional FIBAA, FIB Berorientasi Mendunia

 

Diakui Dekan FIB Prof. Dr. Ike Revita, visitasi internasional FIBAA ini bersifat sangat strategis bagi FIB Unand karena memberrikan peluang yang semakin luas bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalma kolaborasi global, pertukaran akademik, dan pengakuan ijazah internasional. (Foto: Ist./Fokusnusa.com)

PADANG (Fokusnusa.com) 


Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) mendapatkan kunjungan akreditasi internasional Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA), baru-baru ini. Diakui Dekan FIB Prof. Dr. Ike Revita, visitasi internasional FIBAA ini bersifat sangat strategis bagi FIB Unand karena memberrikan peluang yang semakin luas bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalma kolaborasi global, pertukaran akademik, dan pengakuan ijazah internasional.


“Agenda visitasi akreditasi internasional FIBAA ini merupakan bagian penting dari upaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas untuk meningkatkan mutu dan pengakuan internasional. Dalam proses ini, tim asesor FIBAA tidak hanya menilai kurikulum dan proses pembelajaran, tetapi juga manajemen, layanan mahasiswa, serta kontribusi fakultas dalam pengembangan ilmu dan masyarakat,” terang Ike, yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Wakil Dekan 1 Zulprianto, Ph.D.


Dengan mengikuti akreditasi ini, posisi FIB, dikatakan, juga akan semakin kuat untuk menjadi pusat studi terkait bahasa, sastra, sejarah, dan kebudayaan  yang mampu bersaing di kancah dunia, sekaligus memberi kepercayaan lebih kepada masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang disediakan oleh FIB.


Dalam agenda visitasi FIBAA tersebut, beberapa poin penting menjadi catatan bagi FIB. Pertama, akreditasi internasional ini akan memberikan pengakuan global bahwa standar pendidikan dan layanan kita sudah sejajar dengan perguruan tinggi bereputasi dunia. Kedua, proses evaluasi ini mendorong peningkatan kualitas akademik secara berkelanjutan, baik dari sisi kurikulum, pengajaran, maupun penelitian. 


Ketiga, akreditasi FIBAA membuka peluang kerja sama internasional yang lebih luas, sehingga mahasiswa dan dosen bisa terlibat dalam pertukaran akademik dan kolaborasi riset. Keempat, ini juga berdampak langsung pada daya saing lulusan kita yang ijazahnya lebih diakui secara internasional. Dan terakhir, akreditasi ini memperkuat citra FIB Unand sebagai pusat unggulan dalam ilmu bahasa, sastra, sejarah, dan budaya  serta menjadi langkah strategis menuju visi universitas berkelas dunia


 “Harapan kami setelah visitasi ini tentu FIB dapat meraih akreditasi internasional FIBAA dengan hasil yang terbaik. Namun yang lebih penting, proses ini menjadi momentum untuk memperkuat budaya mutu di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya,” ujar orang nomor satu di FIB itu. 


Ditambakan oleh WD 1, yang juga Koordinator Cluster FIB untuk FIBAA, target FIB ke depan, terkait dengan agenda visitasi untuk akreditasi internasional FIBAA ini, adalah memperluas jejaring kerja sama internasional, meningkatkan mobilitas mahasiswa dan dosen, serta memperkaya kurikulum agar lebih responsif terhadap perkembangan global.


Ditekankan, FIB ingin memastikan lulusan FIB tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang kuat, tetapi juga daya saing di tingkat internasional. Dengan demikian, FIB Unand dapat terus berkontribusi sebagai pusat studi kebudayaan dan bahasa yang diakui dunia.


“FIB bisa!” tukasnya optimis.  (003)

Baca Juga
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Fokusnusa.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Fokusnusa.com | All Right Reserved